As long As you Love me

Jumat, 22 November 2013

Brokoli dengan Cara Dikukus Merupakan Cara Masak Yang Baik

Cara memasak brokoli dan sayuran dari suku kubis-kubisan lainnya dapat mempengaruhi potensi manfaat yang ditawarkan untuk kesehatan tubuh. Menurut penelitian terbaru, brokoli memiliki potensi untuk melawan kanker secara efektif apabila dimasak dengan tepat.
      Cara memasak brokoli dan sayuran dari suku kubis-kubisan lainnya dapat mempengaruhi potensi manfaat yang ditawarkan untuk kesehatan tubuh. Menurut penelitian terbaru, brokoli memiliki potensi untuk melawan kanker secara efektif apabila dimasak dengan tepat.
Brokoli, kubis dan sayuran sejenisnya merupakan sumber sulforaphaneyang baik, Sulforaphane merupakan fitokimia (senyawa kimia alami di dalam buah-buahan dan sayuran) yang diketahui memiliki sifat anti-kanker yang kuat. Untuk membentuk sulforaphane, dibutuhkan enzim myrosinase yang juga terdapat di dalam brokoli. Namun apabila myrosinase ini hancur, maka sulforaphane tidak dapat terbentuk.
Para peneliti membandingkan brokoli yang diolah dengan cara dikukus, direbus, dan dimasak dengan microwave. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa cara terbaik untuk memasak brokoli adalah dengan cara dikukus hingga 5 menit. Cara ini dapat mempertahankan myrosinase-nya dari ‘kehancuran’. Sedangkan brokoli yang direbus dan dimasak dengan microwave selama satu menit atau kurang, diketahui menghancurkan sebagian besar enzim myrosinase-nya. Hal ini disampaikan oleh Elizabeth Jeffery, seorang peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
Jeffery juga menemukan bahwa jika anda makan brokoli  yang dimasak dengan baik, anda masih bisa mendapatkan sulforaphane dengan menambahkan makanan mentah (sayuran) yang mengandung myrosinase ke dalam makanan lainnya. Para peserta penelitian diminta untuk mengonsumsi suplemen brokoli yang tidak mengandung myrosinase aktif. Ketika beberapa dari mereka makan makanan lainnya yang mengandung myrosinase, kadar sulforaphane dalam darah dan urin mereka secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi suplemen saja.Temuan ini dipresentasikan pada hari Kamis di pertemuan tahunan American Institute for Cancer Research di Bethesda, MD.
“Sesawi(Mustard), lobak, arugula, wasabi dan sayuran-sayuran lainnya dari suku kubis-kubisan diketahui mengandung myrosinase, dan kita telah melihat bahwa kandungan tersebut dapat mengembalikan pembentukan sulforaphane,” ujar Jeffery.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa :
  • Memotong atau menghaluskan bawang putih dan kemudian menunggunya hingga 15 menit sebelum dipanaskan (dimasak) memungkinkan senyawa tertentu yang tidak aktif menjadi aktif. Senyawa yang dimaksud adalah fitokimia pelindung yang dikenal sebagai ‘alicin’.
  • Memasak tomat dan makanan lainnya yang mengandung likopen memungkinkan tubuh untuk lebih mudah menyerap fitokima yang bermanfaat.
  • Merebus sayur dalam waktu yang lama dapat menghilangkan vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, folat, dan niasin.
, kubis, dan sayuran sejenisnya merupakan sumber sulforaphaneyang baik. Sulforaphane merupakan fitokimia (senyawa kimia alami di dalam buah-buahan dan sayuran) yang diketahui memiliki sifat anti-kanker yang kuat. Untuk membentuk sulforaphane, dibutuhkan enzim myrosinase yang juga terdapat di dalam brokoli. Namun apabila myrosinase ini hancur, maka sulforaphane tidak dapat terbentuk.
Para peneliti membandingkan brokoli yang diolah dengan cara dikukus, direbus, dan dimasak dengan microwave. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa cara terbaik untuk memasak brokoli adalah dengan cara dikukus hingga 5 menit. Cara ini dapat mempertahankan myrosinase-nya dari ‘kehancuran’. Sedangkan brokoli yang direbus dan dimasak dengan microwave selama satu menit atau kurang, diketahui menghancurkan sebagian besar enzim myrosinase-nya. Hal ini disampaikan oleh Elizabeth Jeffery, seorang peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
Jeffery juga menemukan bahwa jika anda makan brokoli  yang dimasak dengan baik, anda masih bisa mendapatkan sulforaphane dengan menambahkan makanan mentah (sayuran) yang mengandung myrosinase ke dalam makanan lainnya. Para peserta penelitian diminta untuk mengonsumsi suplemen brokoli yang tidak mengandung myrosinase aktif. Ketika beberapa dari mereka makan makanan lainnya yang mengandung myrosinase, kadar sulforaphane dalam darah dan urin mereka secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi suplemen saja.Temuan ini dipresentasikan pada hari Kamis di pertemuan tahunan American Institute for Cancer Research di Bethesda, MD.
“Sesawi(Mustard), lobak, arugula, wasabi dan sayuran-sayuran lainnya dari suku kubis-kubisan diketahui mengandung myrosinase, dan kita telah melihat bahwa kandungan tersebut dapat mengembalikan pembentukan sulforaphane,” ujar Jeffery.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa :
  • Memotong atau menghaluskan bawang putih, dan kemudian menunggunya hingga 15 menit sebelum dipanaskan (dimasak) memungkinkan senyawa tertentu yang tidak aktif menjadi aktif. Senyawa yang dimaksud adalah fitokimia pelindung yang dikenal sebagai ‘alicin’.
  • Memasak Cara memasak brokoli dan sayuran dari suku kubis-kubisan lainnya dapat mempengaruhi potensi manfaat yang ditawarkan untuk kesehatan tubuh. Menurut penelitian terbaru, brokoli memiliki potensi untuk melawan kanker secara efektif apabila dimasak dengan tepat.
       Brokoli, kubis, dan sayuran sejenisnya merupakan sumber sulforaphaneyang baik. Sulforaphane merupakan fitokimia (senyawa kimia alami di dalam buah-buahan dan sayuran) yang diketahui memiliki sifat anti-kanker yang kuat. Untuk membentuk sulforaphane, dibutuhkan enzim myrosinase yang juga terdapat di dalam brokoli. Namun apabila myrosinase ini hancur, maka sulforaphane tidak dapat terbentuk.
Para peneliti membandingkan brokoli yang diolah dengan cara dikukus, direbus, dan dimasak dengan microwave. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa cara terbaik untuk memasak brokoli adalah dengan cara dikukus hingga 5 menit. Cara ini dapat mempertahankan myrosinase-nya dari ‘kehancuran’. Sedangkan brokoli yang direbus dan dimasak dengan microwave selama satu menit atau kurang, diketahui menghancurkan sebagian besar enzim myrosinase-nya. Hal ini disampaikan oleh Elizabeth Jeffery, seorang peneliti dari University of Illinois di Urbana-Champaign.
Jeffery juga menemukan bahwa jika anda makan brokoli  yang dimasak dengan baik, anda masih bisa mendapatkan sulforaphane dengan menambahkan makanan mentah (sayuran) yang mengandung myrosinase ke dalam makanan lainnya. Para peserta penelitian diminta untuk mengonsumsi suplemen brokoli yang tidak mengandung myrosinase aktif. Ketika beberapa dari mereka makan makanan lainnya yang mengandung myrosinase, kadar sulforaphane dalam darah dan urin mereka secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi suplemen saja.Temuan ini dipresentasikan pada hari Kamis di pertemuan tahunan American Institute for Cancer Research di Bethesda, MD.
“Sesawi(Mustard), lobak, arugula, wasabi dan sayuran-sayuran lainnya dari suku kubis-kubisan diketahui mengandung myrosinase, dan kita telah melihat bahwa kandungan tersebut dapat mengembalikan pembentukan sulforaphane,” ujar Jeffery.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar